Sebagai manusia, sudah lumrah jika kita harus memilih satu dari sekian pilihan yang hadir di hidup kita. Namun pernahkan anda berfikir bahwa pilihan anda adalah poros dari masa depan anda? Jika anda belum kemana saja anda selama ini, namun jika sudah bagaimana kehidupan anda skg? Sudahkan anda berubah menjadi seperti yang anda bayangkan?
Saya tidak bermaksud menghakimi pilihan anda, tapi ada baiknya kita sharing di disi, bersama saya. Agar saya,anda dan mereka mendapatkan sedikit ilmu yang bermanfaat untuk hidup banyak orang. Dan semoga dapat melahirkan anak bangsa yang berprestasi dalam kehidupannya.

Baiklah sekarang mari kita merenung sebentar dan kembali ke masa lalu. Bukan rahasia umum klo hidup itu penuh lika liku, susah senang, sedih dan bahagia pasti semua orang pernah merasakannya. Yaa..anda,saya atau mereka pasti pernah membuat keputusan yang sulit dalam hidup banyak kejadiaan pahit yang melahirkan kebijakan namun tidak sedikit juga kejadian pahit melahirkan kemalangan.

Contoh : di sebuah kampus ada 2 orang sahabat Ani dan Siti mereka memiliki kemiripan nasib yang nyaris sama. Si Ani mempunyai ayah yang memiliki 3 orang istri, artinya dia memiliki 3 ibu (2 ibu tir 1 ibu kandung ). Lalu Siti mempuyai ayah yang kawin sampai 4 kali yang berarti Siti mempunyai 4 orang Ibu. bahkan tidak jarang mereka melihat sang ayah menyakiti ibunya sehingga terkadang mereka muak akan tingkah laku sang ayah. Karena kesamaan nasib itulah mereka selalu berbagi dalam setiap hal sampai mereka lulus namun, si Ani memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 di Amerika sedangkan Siti memutuskan untuk bekerja usai lulus kuliah. Setelah sekian lama kemudian mereka bertemu kembali, namun dengan kondisi yang berbeda meski mereka sekarang sama2 telah berkeluarga.

Singkat Cerita : Si Ani Mempuyai kehidupan keluarga yang tidak harmonis dan Siti Justru sebaliknya. Setelah di selusuri ternyata malahnya si Ani mempunyai Trauma dengan masa lalu kehidupannya dulu. Kejadian masa lalu keluarganya dahulu telah membuat dia menjadi wanita yang pendendam terhadap para lelaki dan telah membentuk dia menjadi wanita yang overprotectif dan tidak pernah percaya terhadap suami sehingga menimbulkan benih2 kehancuran di rumah tangganya.
Sampai akhirnya sang Suami tidak betah dirumah bahkan rasa cintanya berubah menjadi kebencian dan sehingga sering kali berlaku kasar dan menyakiti dirinya. Dia betahan karena masih memikkirkan nasib anak-anak mereka, andai kata dia bercerai dia takut nasibnya akan jauh lebih buruk dari kehidupannya sekarang. Akhirnya dia terus bertahan meski kehidupannya dengan suaminya bagaikan di neraka.

Beda dengan Siti ternyata kejadian Pahit dalam kehidupan nya dulu telah menempa dia menjadi wanita yang bijak dan bertalenta. Bahkan sejak di melihat ibunya disakiti dia tidak ingin anaknya melihat dan mengalami kejatdian seperti yang dia alami . Siti bersumpah andaikan dia menikah nanti dia akan menyayangi Suaminya dengan sepenuh hati, memberikan perhatian yang lebih, memjadi embun penyejuk jikalau sang sumai ada kesulitan dan membantu sang suami dalam segala hal. Singkat kata Siti ber Sumpah akan membuat sang suami merasa nyaman menjalani kehidupan bersama dia, sehingga sang suami tidak akan pernah menyakiti dirinya dan anak2nya.
Pembaca yang budiman dari kejadian di atas dapat anda lihat perbedaaan ke 2 sahabat itu. Meski kehidupan mereka sama2 pahit namun bisa melahirkan 2 perbedaan yang sangat besar.

Kawan inti dari cerita di atas adalah bagaimana anda membuat pilihan dalan hidup anda sendiri. Dan kita sangat berharap anda bisa berfikir positif dan menyikapi setiap kejadian yang ada dalam hidup anda dengan hati dan fikiran yang jernih. Karena dengan menyikapi secara posotiflah kita bisa melahirkan kebahagiaan di masa depan. Minimal anda akan memiliki sifat sabar dan lapagn dada jika anda selalu berfikir potitif.